Review Curug Cibeureum

Untuk ketujuan Curug Cibeureum Cipanas anda dapat dilawan untuk telusuri trek pendakian Besar Pangrango. Jarak dari pos pertama (pos ticket) merupakan 2,7 km sama waktu menempuh wajarnya lebih kurang 45-1 jam perjalanan. Tak seperti dahulu, di mana keadaan medan ketujuan curug merupakan jalan setapak yang alami dengan paduan tanah dan bebatuaan yang kalau hujan dapat sangatlah licin. Mulai dibenahi lebih kurang tahun 2004, sekarang jalan ketujuan curug berbentuk jalan berbatu yang diatur demikian rupa. Maka dari itu bertambah nyaman untuk dilalui.

 

Mulai dengan pos ticket, anda akan segera disuguhkan rimbunnya pohon-pohon yang melambung tinggi. Panorama ini dapat anda temui sepanjang jalan ketujuan Curug Cibeureum. Kiri-kanan jalan yang bisa disusuri, anda dapat dimanja dengan lebatnya pohon-pohon ciri khas rimba hujan tropis. Kadangkala anda bisa memandang sejumlah satwa hujan yang bertepatan melalui atau tengah berkegiatan seperti tupai, monyet, lutung, burung, jikalau anda mujur anda bisa memandang Cangehgar, ayam rimba yang paling sukar ditemui. Kalau dalam perjalan anda mengenyam kecapekan atau kaki pegal, tiap jarak 1 km ada selter untuk tempat istirahat sebentar.

 

Pada jarak 1 km saat sebelum Curug Cibeureum anda bisa singgah lebih dahulu ke danau alami namanya Telaga Biru. Danau yang ada di dalam lajur pendakian ini sebagai tempat minum beberapa binatang seperti babi hujan, macan, anjing rimba, dan kijang. Pemberian nama warna biru sendiri disebabkan tumbuhan yang hidup pada danau sama dengan ganggang yang sebabkan warna air di danau sesaat nampak punya warna biru kehijau-hijauan.

Curug Cibeureum

October 6, 2016

Curug Cibeureum merupakan obyek wisata yang terjadi dengan natural yang ada dalam rimba Gunung Besar Pangrango. Namanya sangatlah tersohor di kelompok beberapa pendaki, lantaran lokasi yang berikut sebagai sisi dari lajur pendakian Besar Pangrango lewat Cibodas.

 

Mau jajal hiking ke air terjun Curug Cibeureum ini? Serius?,… Karenanya anda penting baca hingga sampai habis tulisan ini.

 

Alangkah lebih baik juga anda mengenal segala keterkaitan air terjun Curug Cibeureum, saat sebelum anda berusaha untuk bertandang ke sana. Maka dari itu anda bisa bikin gagasan perjalanan tamasya dengan masak.

 

Sejumlah informasi yang bisa diungkapkan pada artikel ini di antara lain;

 

Asal Nama Curug Cibeureum

letak dan status,

sejauh perjalanan,

ticket masuk, dan

alat berperang untuk hiking Curug Cibeureum.

Data yang lain bisa anda temukan di blog ini:

 

Trip Air Terjun Cibeureum

Paket Camping di Bumi Perkemahan Bukit Golf Cibodas

Paket Camping di Mandalawangi Cibodas

Paket Hiking Pendakian Gunung Besar Pangrango, dan

Paket Outbound di Cibodas

Asal Nama Cibeureum

Cubeureum sebagai istilah dengan bahasa Sunda yang punya makna air atau sungai merah. Apa air yang mengucur punya warna merah? Pastilah tak. Sematan merah pada air terjun atau curug ini pastinya punya argumen spesifik adalah pada sisi dinding-dinding tebing tempat air terjun banyak oleh type lumut merah (Sphagnum gedeanum) yang tumbuh secara wabahk maka dari itu berikan kesan-kesan warna merah. Maka dari itu disebutlan curug Cibeureum dari dahulu hingga sampai sekarang ini.

 

Di tempat kehadiran Curug Cibeureum, ada 2 curug yang lain. Benar disampinya adalah Curug Cidendeng dengan wujud yang lebih langsing dan sedikit tinggi. Lantas rada ke samping barat di amat ujung dan terpendam ada Curug Cikundul.

 

Ada narasi rakyat yang tersebar dalam masyarakat, jika batu yang ada di bawah air terjun, yang nampak memanjang pada status berdiri, itu merupakan orang petapa di masa dahulu. Arah petapaanya merupakan dalam rencana pengampunan dosa-dosa yang sudah dilaksanakan. Karena amat lama waktunya bertapa di bawah curug, petapa itu juga mengeras dan selanjutnya jadi batu. Katanya dekati kiamat kelak petapa itu juga akan bangkit dari pertapaannya dan jadi lagi manusia.

 

curug cibeureum

 

Letak - Status Curug Cibeureum

Sama yang kita pahami, Curug Cibeureum sebagai obyek wisata yang terjadi secara alami. Terletak ada pada rimba wilayah Taman Nasional Gunung Besar Pangrango. Secara administratif lokasi yang berikut ada di dalam Kampung Cimacan, kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.

 

Ada di ketinggian 1.675 m dari permukaan laut (dpl), temperatur atau suhu di dilokasi ini banyak variasi di antara 10 °C s/d 18 °C. Cucur hujan juga termasuk cukuplah lebat adalah kira-kira 3.000-4.200 mm /tahun.

 

 

Citra Satelit Wilayah Gunung Besar Pangrango

Sejauh Perjalanan Ketujuan Curug Cibeureum

Untuk ketujuan Curug Cibeureum anda dapat dilawan untuk telusuri trek pendakian Besar Pangrango. Jarak dari pos pertama (pos ticket) merupakan 2,7 km sama waktu menempuh wajarnya lebih kurang 45-1 jam perjalanan. Tak seperti dahulu, di mana keadaan medan ketujuan curug merupakan jalan setapak yang alami dengan paduan tanah dan bebatuaan yang kalau hujan dapat sangatlah licin. Mulai dibenahi lebih kurang tahun 2004, sekarang jalan ketujuan curug berbentuk jalan berbatu yang diatur demikian rupa. Maka dari itu bertambah nyaman untuk dilalui.

 

Mulai dengan pos ticket, anda akan segera disuguhkan rimbunnya pohon-pohon yang melambung tinggi. Panorama ini dapat anda temui sepanjang jalan ketujuan Curug Cibeureum. Kiri-kanan jalan yang bisa disusuri, anda dapat dimanja dengan lebatnya pohon-pohon ciri khas rimba hujan tropis. Kadangkala anda bisa memandang sejumlah satwa hujan yang bertepatan melalui atau tengah berkegiatan seperti tupai, monyet, lutung, burung, jikalau anda mujur anda bisa memandang Cangehgar, ayam rimba yang paling sukar ditemui. Kalau dalam perjalan anda mengenyam kecapekan atau kaki pegal, tiap jarak 1 km ada selter untuk tempat istirahat sebentar.

 

Pada jarak 1 km saat sebelum Curug Cibeureum anda bisa singgah lebih dahulu ke danau alami namanya Telaga Biru. Danau yang ada di dalam lajur pendakian ini sebagai tempat minum beberapa binatang seperti babi hujan, macan, anjing rimba, dan kijang. Pemberian nama warna biru sendiri disebabkan tumbuhan yang hidup pada danau sama dengan ganggang yang sebabkan warna air di danau sesaat nampak punya warna biru kehijau-hijauan.

 

Lebih kurang 100 mtr. dari Telaga Biru, anda dapat melintasi sebuah rawa namanya Rawa Gayonggong. Kalau dahulu untuk melaluinya selalu pada keadaan basah/berair, becek, sekarang tidak kembali. Untuk melintasi rawa ini ada jembatan sejauh lebih kurang 250 mtr. yang ada diatasnya. Di atas jembatan ini anda bisa nikmati keadaan rawa yang termasuk menarik. Keadaan di bawah jembatan sangatlah rimbun dengan rumput dengan keadaan tanah yang basah, berair jernih. Kiri-kanan berdiri banyak pohon yang memikat untuk obyek poto. Dan di bagian tengah jembatan, ada bentangan rumput ilalang yang tumbuh dengan tinggi dengan latar gunung Mandalawangi, gunung Masigit (mushola) orang lokal menyebut. Tempat ini sebagai tempat penilaian burung untuk beberapa ilmuwan.

 

Sesudah sampai diujung jembatan Rawa Gayonggong, bakal ada tanjakan yang cukuplah naik. Lantas ada selter Panyangcangan (dengan bahasa Sunda mempunyai arti tempat mengikat hewan). Dahulunya tempat ini sebagai tempat diikatnya kuda tunggangan kalau mau mau ke gunung. Di tempat ini ada papan anjuran arah untuk beberapa pengunjung. Arah kiri sebagai trek pendakian ketujuan Gunung Besar Pangrango dan arah kanan merupakan arah ketujuan Curug Cibeureum.

 

Jarak Curug Cibeureum dari selter Panyangcangan ini sangat dekat. Anda kembali dapat melintasi jembatan yang dibawahnya tanah berair jernih. Kalau anda sudah dengar saluran air di sungai lalu sekejap lantas kedengar deru air, itu tanda-tandanya anda ada sejumlah mtr. saja dari obyek yang anda sasar. Persiapkan camera dan dokumenkan perjalanan anda di Curug Cibeureum.

Sumber: https://heylink.me/kakek07/

Comments

Popular posts from this blog

Aplikasi Komik Fujoshi

Keliling Eropa

Intensitas Gelombang dan Daya dari Satu Sumber misalnya, Bunyi Mesin, Gempa