Bogor dan Tempat Nongkrong Hits terbaru

Bogor salah satunya lokasi di propinsi Jawa Barat, Indonesia. Lokasi berikut nama ini terdiri dalam kota serta kabupaten, semasing selebar 118,5 km² serta 2.371,21 km². Sewaktu satu orang mengucapkan tentang "Bogor", umumnya mereka memaksudkannya selaku "Kota Bogor". Dengan cucur hujan yang begitu tinggi, Bogor mendapat nama selaku "kota hujan".
Object wisata
Kota Bogor punya sejumlah object daya magnet wisata, dengan 10 object wisata yang tertera dengan resmi sangat banyak disinggahi[1]:

• Kebun Raya Bogor
• Istana Bogor
• Museum Zoologi
• Museum Etnobotani
• Prasasti Batu tuliskan
• Danau Situgede
• Taman Topi (Plaza Kapten Muslihat)
• Museum Tanah
• Museum PETA
• Museum Perjuangan

Pekerjaan perjalanan ke object-obyek yang lain pun tampak dari keramaian di pusat-pusat perdagangan makanan jajan serta buah-buahan dan haly toko kemeja serta tas, terutama di Jalan Suryakencana, Siliwangi, Pajajaran, serta Tajur. Pucuk keramaian tampak kontras dalam hari Sabtu, Minggu, serta beberapa hari liburan yang lain.

Kulineran

Pusat perdagangan makanan serta jajan di Kota Bogor terpusat di Jalan Suryakencana, Siliwangi, serta Pajajaran. Di Sejauh Jalan. Surya Kencana ada : Mie Sukabumi "Agih",  kopi kabut puncak Ngoh Giang gg.aut, Soto " Pak.Salam " (Tenda), De Paris, Bom Bom Bread (Toko Roti BomBomBread), Mie Sehat. Di Sejauh Jalan. Padjajaran ada : Kafe "Sari Harum", Kabayan, Jala-jala, Venus.

Transportasi

Transportasi di lokasi Bogor, baik dalam kota ataupun di antara kota-kabupaten, dilayani oleh beberapa mobil kecil angkutan kota (dipersingkat "angkot"). Dengan bertambah besarnya jumlah mobil angkutan kota, Bogor kerap pun disebut yaitu "kota sejuta angkot".

Histori Bogor

Nyaris umumnya masyarakat Bogor miliki kepercayaan kalau Kota Bogor miliki interaksi lokatif dengan Kota Pakuan, ibu-kota Pajajaran. Asal muasal serta makna Pakuan ada dalam bermacam sumber. Tersebut ini yaitu hasil penyelusuran dari banyak sumber itu berdasar pada barisan waktu:

Teks Carita Waruga Guru (1750-an). Dalam teks berbahasa Sunda Kuna ini diperjelas kalau nama Pakuan Pajajaran berdasar kalau di posisi itu terdapat banyak pohon Pakujajar.

K.F. Holle (1869). Dalam tulisan bertajuk De Batoe Toelis te Buitenzorg (Batutulis di Bogor), Holle menuturkan kalau di dekat Kota Bogor ada daerah yang memiliki nama Cipaku, bersama sungai yang punya nama yang serupa. Dari sana banyak dijumpai pohon paku . Sehingga menurut Holle, nama Pakuan ada tautannya dengan hadirnya Cipaku serta pohon paku. Pakuan Pajajaran bermakna pohon paku yang berjajar ("op rijen staande pakoe bomen").

G.P. Rouffaer (1919) dalam Encyclopedie van Niederlandsch Indie edisi Stibbe tahun 1919. Pakuan mempunyai kandungan penjelasan "paku", namun demikian mesti didefinisikan "paku jagat" (spijker der wereld) yang menggambarkan personal raja sama pada gelar Paku Buwono serta Paku Alam. "Pakuan" menurut Fouffaer sama dengan "Maharaja". Kata "Pajajaran" didefinisikan selaku "berdiri sejajar" atau "imbangan" (evenknie).

Yang bertujuan Rouffaer yaitu berdiri sejajar atau sama imbang dengan Majapahit. Sekalinya Rouffaer tak meringkaskan makna Pakuan Pajajaran, akan tetapi dari paparannya bisa diartikan kalau Pakuan Pajajaran menurut idenya bermakna "Maharaja yang berdiri sejajar atau sama imbang dengan (Maharaja) Majapahit". Dia sama pendapat dengan Hoesein Djajaningrat (1913) kalau Pakuan Pajajaran dibuat tahun 1433.

Sumber: https://bit.ly/3RAG05j